Petunjuk7.com - Pihak Babinsa Koramil 04/SE jajaran Kodim 0205/Tanah Karo menjenguk salah seorang warga binaannya, sekaligus memberikan sembako berupa beras, minyak goreng, gula pasir dan telur kepada Waktu Ginting (63) yang merupakan Bulang (kakek) Candra Tarigan yang saat ini sudah mendapat perawatan medis di Rumah Sakit Efarina Etaham, karena sakit seperti orang lumpuh disebabkan terjatuh beberapa bulan yang lalu, Kamis (12/11/2020).
Bulang Felix Tarigan, karena cucunya Felix sakit yang sekarang sudah di rawat di Rumah Sakit Efarina Berastagi Kabupaten Karo , Kamis 12/11/2020 .
Waktu yang sehari harinya bekerja sebagai butuh lepas bersama istrinya harus menerima cobaan yang menimpa cucunya Felix Tarigan.
Kini Waktu fokus merawat cucunya ditengah memenuhi kebutuhan hidup yang memiliki keterbatasan uang sebagai buruh keladang orang.
Nah, atas cobaan hidup yang dialami oleh Waktu, lantas pihak Koramil 04/SE bersama beberapa media online di Kabupaten Karo termasuk www.Petunjuk7.com, maka Danramil 04/SE, Kapten Inf S Karosekali langsung memerintahkan Babinsa untuk mengantar bantuan sembako ke rumah Bulang Felix Tarigan ke Desa Lingga Julu, Kecamatan Simpang Empat, Kabupaten Karo.
Diberitakan sebelumnya, Felix Tarigan saat ini sudah mendapat perawatan medis di Rumah Sakit Efarina Etaham Berastagi, dikarenakan mengalami demam tinggi dan muntah - muntah.
"Bahwa Felix masuk kerumah sakit ini kemaren sore sekira Pukul 17:00 WIB, kami sangat senang dengan pelayanan tim medis yang cepat dan tanggap menangani Felix. sekarang keadaan Felix sudah mulai membaik dan demam mulai turun, kami berharap beliau lekas sembuh," sebut Kakek Felix, Waktu Sembiring (56) kepada wartawan, Rabu (11/11/2020)
"Kami sangat merasa senang dan terbantu, dikarenakan atas bantuan ketua BPD (Badan Permusyawaratan Desa) Desa Lingga Julu, cucu kami didampingi, sampai ke rumah sakit dan untuk biaya perobatan Felix ditanggung BPJS dan biaya rapid test sebesar Rp.150.000, diberi keringanan oleh pihak RS Efarina. Saya merasa sangat terbantu dan berterima kasih atas pelayanan pihak Efarina, begitu juga Felix tadi sudah di dikunjungi Tim Relawan Comunitas History Makers Berastagi. Dimana tim relawan tersebut telah memberi semangat kepada Felix agar lekas sembuh, dan juga mengulurkan tangan mereka dengan bantuan materil untuk memperingan beban yang kami hadapi", ungkap Waktu.
Atas penyakit penyakit yang diderita Felix, Waktu meminta doa.
"Mari kita bersama berdoa agar cucu saya ini, lekas sembuh dan bisa menikmati bahagianya masa kecil, seperti anak-anak yang lain. Dan kami tidak lupa mengucapkan rasa syukur kami kepada semua orang atau relawan yang membantu kami. Semoga Tuhan membalas kebaikan mereka semua," ucap Waktu.
Ditempat terpisah, menurut keterangan seorang dokter RS Efarina Etaham Berastagi yang menangani penyakit Felix saat ditanya wartawan, mengatakan, "saat ini, kita fokus dulu ke penurunan demam Felix," katanya.
"Setelah itu baru di tangani tim dokter bagian saraf, selanjutnya tergantung diagnosa jika ada masah denga saraf, maka akan kita rujuk ke RS Adam Malik Medan untuk penanganan lebih lanjut. Dikarenakam alat kita untuk anak, serta bagian saraf tidak selengkap di RS Adam Malik Medan," tutupnya.
Kisah Felix
Felix Tarigan, bocah berumur 3,5 tahun warga Desa Lingga Julu, Kecamatan Simpang Empat, Kabupaten Karo, Propinsi Sumatera Utara, hingga sekarang belum bisa berdiri dan berjalan seperti anak seusia.
Itu dialaminya sejak terpeleset saat bermain bersama temannya dua bulan silam, diatas becak sepeda motor yang sedang memarkir. Kondisinya kini kian memprihatinkan dan ukuran tangan.
Felix merupakan anak tunggal dari pasangan M Tarigan dan K Br Ginting. Dimana sejak lahir sudah ditinggal oleh Ayahnya, dan sebelum Felix menderita penyakit tersebut, Ibunya sudah pergi meninggalkannya, karena menikah lagi dan menetap didesa suami barunya. Dan jarang mengunjunginya.
Felix saat ini diasuh oleh kakeknya yang bernama Waktu Ginting (63) dan neneknya bernama Juniatik Br Karo (59). Yang dimana diketahui bahwa kakek dan nenek Felix menghuni rumah kontrakan dan tidak memiliki penghasilan tetap.
"Kami tidak tahu berkata apalagi mungkin ini sudah nasib cucu kami, yang menderita sama sekali tidak mampu lagi berjalan akibat terpeleset 2 (dua) bulan lalu. Kami sudah capek membawa dia ke tukang urut tidak juga menemukan hasil karena menurut mereka tidak ada yang salah pada kakinya, lalu kami pergi membawa Felix berobat ke RSU Kabanjahe, pihak RS menganjurkan kami untuk dirujuk ke RSU Adam Malik dikarenakan RSU Kabanjahe tidak ada alat khusus untuk rontgen anak dan juga untuk cek saraf," kata Waktu kepada wartawan, Selasa (10/11/2020).
"Karena kami tidak memiliki biaya, sehingga kami tidak jadi ke RS Adam Malik Medan, bagaimana kami mau kesana Pak. Untuk makan sehari - hari kami saja terkadang tidak cukup, kami kerja harian diladang orang, itupun harus saling bergantian karena satu harus menjaga cucu dan satu kerja diladang agar kami bisa makan. Namun kalau untuk biaya perobatan," aku Waktu sambil meneteskan air mata.
Waktu mengungkapkan," kemaren saya sudah mendatangi Ketua BPD Desa Lingga Julu Ini, untuk meminta solusi dan perhatian serta bantuan dari pemerintah desa setempat, maupun dinas yang terkait, beruntung sekarang Pelix sudah masuk BPJS karena bantuan beliau (BPD) saya berharap cucu kami Felix bisa dibantu dan kami berharap agar dia lekas sembuh, dan bisa kembali berjalan seperti anak - anak yang lainnya," ketusnya.
"Sungguh kasihan nasib cucu kami ini, masih kecil dia sudah menderita dan tidak bisa berbuat apa - apa bahkan duduk pun susah. saya sangat khawatir dia cacat permanen seumur hidup kalau tidak dapat pengobatan medis dengan cepat," tutup Waktu. (KS).